Seperti diketahui KRL ekonomi merupakan sarana transportasi murah meriah. Coba bayangkan naik kereta ujung Bogor sampai ke stasiun kota jakarta cuma 1.500 perak! tak ada yang mengalahkan murahnya.
Keberadaan kereta ini jelas sangat membantu warga berpenghasilan pas-pasan untuk bisa beraktivitas diantara dua kota tersebut secara mobile.
Hanya sayangnya selama ini PTKA seperti tak mengurus dengan benar keberadaan kereta sejuta umat ini. Kondisi gerbongnya memprihatinkan, kaca-kaca pecah, penuh coretan, pintu yang tak pernah tertutup. Belum lagi angka kriminalitas di atas kereta yang tergolong tinggi karena minimnya penjagaan petugas.
Namun menghapus KRL ekonomi tanpa melakukan studi kelayakan yang jelas akan memiliki dampak sosial yang tak sedikit. Penolakan dari penumpang pastinya. Harga tiket KRL Ekonomi AC yang 5.500 perak bakal dianggap kemahalan. Persoalan ini harus dipecahkan, jika tidak akan berpotensi menyebabkan guncangan karena menyangkut hajat hidup kalangan masyarakat bawah.
PTKA tak bisa begitu saja menghapus KRl ekonomi tanpa ada solusi yang elegan bagi pengguna kereta.
Meski merugikan bagi pengguna kereta kelas bawah, sebenarnya ada pula keuntungan dengan naik kereta AC ekonomi. Setidaknya naik kereta jenis ini bakal lebih beradab dibandingkan dengan ekonomi yang berdesakan, gelap, kotor, dan banyak penumpang yang naik di atap kereta.
Sekarang keputusan ada di tangan PTKA, maju terus dengan resiko tidak populer dan menuai kecaman karena mengabaikan masyarakat bawah Atau berpikir ulang untuk mengubah kebijakan ini dengan melakukan sosialisasi terlebih dulu dan riset mendalam.
Saya sebagai pengguna krl ekonomi berharap agar krl ekonomi tidak dihapus. karena krl ekonomi termasuk transportasi yang dapat terjangkau oleh kantong kantong mahasiswa sepeti saya pastinya. coba kalau kita menggunakan ekonomi AC untuk pulang pergi, berarti kita sudah menghabiskan uang sebanyak Rp. 11.000 hanya untuk ongkos kereta, belum untuk ongkos angkot dari dan ke stasiun.
Jumat, 04 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar on "Jangan hapus KRL EKONOMI"
Posting Komentar