Senin, 21 Maret 2011

TUGAS RESENSI NOVEL

Diposting oleh ney_sha_dhita di 20.53 0 komentar
- Judul Novel : Pelangi Impian

- Tema : Pendidikan

- Pengarang : Belina Indriana Lubis

- Penerbit : DAR! Mizan Anggota Ikapi

PT. Mizan Pustaka yang beralamat di Jln. Cinambo No 135 Cisaranten Wetan, Ujungberung, Bandung 40294

- Tahun Terbit : 2010

- Tebal Buku : 192 halaman

- Harga Buku : Rp. 27.000,-

- Sekilas tentang pengarang :

Belina Indriana Lubis adalah seorang anak berumur lima belas tahun yang telah lulus dari SMP 226 dan saat ini bersekolah di MAN(Madrasah Aliyah Negeri). Belin adalah anak kedua dari pasangan Yustam Lubis dan Syahleni Lubis. Belina tinggal di kompleks perumahan kecil yang sangat indah dan memiliki banyak sahabat yang baik-baik. Tetapi Belina anak yang paling suka menyendiri karena masa kecilnya yang tidak suka bergaul dengan teman-temannya. Dia lebih suka duduk di rumah menonton TV dan membaca komik. Pelangi impian adalah novel pertama yang dia buat karena terinspirasi dari novel-novel dan film-film terkenal seperti Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

- Membandingkan dengan novel lain :

Novel ini memberikan pelajaran berharga mengenai pendidikan, agar mereka bisa menjadi pelajar-pelajar yang baik, rajin, dan bersungguh- sungguh dalam menggapai cita-cita mereka.

- Ulasan singkat :

Namanya Fikri, kelas satu SMP. Sekolahnya adalah sekolah terhebat di dunia, SMP PERTIWI namanya. Gurunya Cuma Pak Hasan yang baik dan muridnya Cuma beberapa orang. Sekolah kecil yang tenang dan menyenangkan. Setiap hari Fikri berlari empat kilometer untuk pergi ke sekolah. Itu bukan apa-apa dibandingkan dengan kesenangan yang akan ia dapatkan di sana. Di sekolah inilah, ia belajar tentang impian dan keteguhan hati.

- Sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis :

Fikri Abdullah Rizki adalah anak kedua dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Parjo adalah seorang petani kecil yang sehari-harinya harus rela becek-becekan di lumpur menanam dan menuai padi serta membajak sawah dengan kerbau kepercayaannya yang diberi nama slamet. Sedangkan Ibunya, Aisyah adalah pembuat rengginang yang bersama lima belas ibu lainnya setiap hari membuat rengginang dan menjualnya ke pasar. Terkadang rengginangnya dibawa ke Yogyakarta menggunakan truk sayur yang mengangkut makanan lainnya. Fikri dan keluarganya tinggal di tempat terpencil, di Desa Gunung Kidul, sebelah timur Yogyakarta. Mereka hidup di kawasan yang sangat terpencil, jauh dari jangkauan listrik. Tetapi, meskipun hidup di tengah-tengah kemajuan iptek (informasi dan teknologi) yang terus mengglobal hampir ke seluruh pelosok dan sudut dunia, mereka tetap menyukai keadaan ini. Tiap hari Fikri selalu bangun pagi-pagi dan dia selalu dibangunkan oleh suara ayam tetangga yang selalu berkokok tiap pagi. Setelah bangun, dia segera membereskan tempat tidurnya dan menunaikan halat shubuh, lalu ia membantu menimba air sumur untuk keluarganya mandi. Setelah selesai, fikri segera menghabiskan sarapan dengan cepat dan langsung mengambil tas berisi buku sekolah, lalu berpamitan kepada orang tuanya. Fikri berlari tanpa henti sepanjang perjalanan. Ia berlari berkilo-kilometer melewati sawah, ladang, bukit, bahkan sungai. Akan tetapi, ia selalu optimis tak menghentiakn langkah. Ia bahkan mempercepat larinya. Semua itu ia lakukan hanya demi mencapai satu tujuan. Menuju tempat terbaik di seluruh dunia, sekolah. Di sinilah Fikri dan teman - temannya belajar , memperoleh ilmu untuk masa depan yang tak menentu. Inilah sekolah tercinta mereka, SMP PERTIWI. Fikri adalah siswa yang sangat berprestasi dan mempunyai semangat sangat tinggi dalam menggapai cita-citanya. Sampai pada suatu saat, fikri mengenal Bu Amanda dan anaknya Rose. Bu amanda sangat berterima kasih kepada Fikri karena ia telah membantu anaknya keluar dari kesalahannya selama ini. Suatu hari Bu Amanda mendatangi Fikri ke rumahnya, Bu Amanda menawarkan Fikri beasiswa untuk bersekolah di jakarta sampai SMA. Perasaannya melambung tinggi ke udara. Bukan main luar biasa senangnya ia saat itu. Fikri, bocah kecil yang memiliki mimpi dan berusaha untuk menggapainya, kini sudah ada di puncak perjuangannya. Fikri larut dalam suasana hening dan bahagia. Ia melakukan sujud syukur. Air matanya bercucuran membasahi tempat sujudnya.. orang tuanya juga menagis bahagia, terutama ayahnya. Lalu fikri melanjutkan sekolahnya di Jakarta. Setelah bertahun-tahun ia sekolah di jakarta dan meninggalkan desa serta keluarganya, tepatnya setelah ia menamatkan SMA nya kemudian fikri pulang ke desanya. Lalu fikri berniat untuk mengajak seluruh keluarganya tinggal di Jakarta, karena ia mendapat beasiswa untuk kuliah di Universitas Harvard , Inggris. Seluruh anggota keluarga menangis dan memelukku. Seakan tak mau dilepaskan lagi. Suasana yang sangat dalam memenuhi ruangan itu. Mereka sangat bangga kepada fikri. Keluarganya melambaikan tangan saat pesawat yang Fikri naikki lepas landas. Ia melihat ke luar jendela. Ia menatap negaranya untuk terakhir kalinya, Negaranya tercinta, Indonesia. Fikri akan pergi untuk menggapai impiannya. Impian yang ia milikki sejak kecil.
 

ney_sha Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal