Agar bertemu bidadari di surga?
Terorisme bunuh diri sebagai “senjata kaum lemah”? sejauh mana agma berperan?
Tidak seperti beberapa decade lalu, kita sekarang sudah terbiasa mendengar berita tentang orang yang bersedia mati bunuh diri untuk mencapai tujuan tertentu. Yang paling terkenal tentu saja adalah kasus serangan 11 September 2001, dimana semua penyerangnya mati bunuh diri. Dari kawasan Timur Tengah, Irak, atau Afganistanmisalnya, kita menddengarnya nyaris tiap hari. Di negeri sendiri kita pernah menyaksikan kasusu operasi terorisme bunuh diri di Bali (2002) dan Hotel Marriott di Jakarta (2003).
Bagaimana kita menjelaskan fenomena ini? Literature ilmu social biasanaya member kita dua jawaban : kalau bukan seorang religious fanatic, yang berrindak irasional dan berharap bertemu bidadari di surge sekarang juga, maka ia mestilah seorang frustasi akibat himpitan ekonomi atau alienasi psikologis. Yang satu menggaris bawahi pentingnya ideology, yang kedua menonjolkan kemelaratan ekonomi.
0 komentar on "AGAMA DAN TERORISME BUNUH DIRI."
Posting Komentar