PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR

Perkawinan anak dibawah umur masih marak terjadi di Indonesia, bukan hanya di daerah pedalaman pedesaan melainkan juga di perkotaan. Ada banyak faktor yang melatari terjadinya perkawinan seperti itu, mulai dari motif ekonomi, social hingga motif moral.

Banyak orang tua ingin segera melepas anaknya dengan cepat menikahkan anaknya dengan laki-laki lain karena keberadaan si anak dianggap membebani perekonomian keluarga. Dengan demikian semakin cepat menikah dinilai semakin baik. Tak sedikit jiga orang tua menikahkan anak gadisnya dengan seorang laki-laki karena dikhawatirkan anak perempuannya itu menjadi perawan tua. Ada juga orang tua menikahkan anak gadisnya yang masih belia karena dikhawatirkan anaknya tersebut terperangkap dalam pergaulan bebas dan jatuh dalam perzinaan.

Sungguh naas nasib anak-anak yang memiliki orang tua yang mempunyai pikiran seperti itu. Mungkin dalam hati mereka sebenarnya tidak ingin menikah dalam usia yang masih terbilang sangat muda, tetapi karena mereka tidak ingin durhaka atau bisa dibilang mungkin mereka ingin membalas budi orang tua, jadi mereka dengan trpaksa menuruti perkataan orang tua mereka. Padahal tanpa kita ketahui mungkin di dalam hati mereka, mereka masih ingin sekali melanjutkan sekolah, mngejar cita-citanya, bermain bersama teman-teman sebaya mereka, ataupun melakukan aktifitas yang masih bisa dilakukan diusia mereka yang masih muda, tapi karena kekhawatiran orang tua yang terlalu berlebihan dan pemikiran orang tua yang bisa dibilang terlalu primitf, bisa membuat anak-anaknya itu mengalami gangguan secar fisik maupun psikis.